DAPATKAN DATA CITRA SATELIT PLEIADES-1B BESERTA PENGOLAHAN DAN MAPPING DENGAN HARGA YANG KOMPETITIF DI MAP VISION.
UNTUK INFORMASI LEBIH LANJUT DAPAT MENGHUBUNGI KAMI PADA NOMOR TELEPON: 0857 2016 4965 | E-MAIL: mapvisionindonesia@gmail.com
Kehadiran Satelit Pleiades-1B dan 1A serta SPOT-7 dan SPOT-6 dari vendor Airbus DS, mengusik hegemoni vendor DigitalGlobe selaku penguasa pasar penghasil data citra satelit resolusi sangat tinggi (1 meter hingga 50 cm). “Kue” yang biasanya dimakan hampir sendirian oleh DigitalGlobe, sekarang harus terbagi dengan kemunculan terutamanya satelit kembar Pleiades, yang tentunya berimbas kepada omset dan keuntungan perusahaan.
Menghadapi persaingan dengan pihak vendor Airbus DS, pihak DigitalGlobe beberapa waktu yang lalu telah meluncurkan Satelit WorldView-4 (WV-04) menemani Satelit WorldView-3 (WV-03), yang telah meluncur terlebih dahulu pada tahun 2014 yang lalu. Dengan resolusi spasial mencapai 30 cm pada keadaan nadir, Satelit WV-03 dan WV-04 menjadikan DigitalGlobe sebagai vendor penyedia data citra satelit resolusi spasial tertinggi yang dijual secara komersial saat ini. Praktis karena belum ada vendor lain yang memiliki satelit penghasil citra satelit dengan resolusi minimal sama dengan citra satelit WV-03 atau WV-04, maka pangsa pasar untuk citra satelit dengan resolusi spasial 30 cm, dimonopoli oleh DigitalGlobe.
BACA JUGA:
Keberadaan Satelit WV-03 dan WV-04, tentu saja membuat pihak Airbus DS tidak mau tinggal diam dan tertinggal dari kompetitor-nya tersebut. Oleh karena itu, tahun 2020 mendatang, pihak Airbus DS bersiap-siap meluncurkan 4 (empat) satelit baru yang bersama-sama membangun sebuah konstelasi baru dengan nama Pleiades Neo. Satelit Pleiades Neo nantinya akan mempunyai resolusi spasial yang sama dengan Satelit WV-04 dan WV-03 yaitu 30 cm pada keadaan nadir. Dengan keberadaan 4 satelit tersebut, akan meningkatkan tingkat perekaman data dua kali lebih banyak dibandingkan dua satelit kembar Pleiades saat ini. Masing-masing satelit akan mampu merekam permukaan bumi hingga 500 ribu kilometer persegi setiap hari-nya atau 2 juta kilometer persegi secara keseluruhan untuk 4 satelit. Data citra satelit hasil perekaman akan disimpan langsung pada platform OneAtlas secara online, yang memungkinkan para pelanggan untuk mengakses data, melakukan analisis serta korelasi dengan data arsip optik dan radar milik Airbus DS.

Satelit Pleiades Neo
(Sumber: https://goo.gl/Fj8m51)
“Dengan Pleiades Neo, kami memiliki konstelasi satelit observasi bumi paling maju yang dapat digunakan untuk kepentingan keamanan sebuah negara ataupun untuk komersial” ucap Evert Dudok sebagai Kepala Komunikasi, Inteligen dan Keamanan di Airbus DS. Lanjut Dudok, Pleiades Neo juga dilengkapi dengan teknologi terkini dari Laser Communication Technology yang memberikan keuntungan kepada para pelanggan berupa kecepatan transmisi data yang sangat luar biasa. Dengan penggunaan Laser Communication Technology yang telah disinggung di atas, kecepatan transmisi data dapat mencapai 1.8 Gbit per detik dan posisi orbit geostasioner dari satelit relay, yang memungkinkan transmisi data mencapai 40 Tb per hari ke Bumi secara quasi–real–time, yang sangat berlawanan dengan kondisi satelit saat ini yang terkadang mencapai keterlambatan transmisi data hingga beberapa jam lamanya.
Pleiades Neo akan menggunakan SpaceDataHighway untuk memastikan sistem reaktivitas tertinggi, latensi (jeda waktu pengiriman data) terendah, dan volume tinggi untuk transfer data. Dan penggunaan SpaceDataHighway oleh Pleiades Neo menjadikannya sebagai satelit komersial pertama yang menggunakan teknologi tersebut. SpaceDataHighway yang dikenal juga sebagai European Data Relay System (EDRS), dikembangkan oleh European Space Agency (ESA) and Airbus DS, melalui kerjasama dalam bentuk Public-Private Partnership (PPP). Kehadiran teknologi ini selain memberi manfaat bagi Pleiades Neo, juga bagi Satelit Sentinel yang merupakan bagian dari Program Copernicus-nya ESA.

SpaceDataHighway
(Sumber: https://goo.gl/fTVYg9)
Keempat Satelit Pleiades Neo akan dilengkapi dengan terminal reaktif Ka-band yang memungkinkan pengambilan data update pada menit-menit akhir, bahkan jika satelit berada di luar garis pengamatan stasiun bumi (ground stations). Hal ini sangat bermanfaat bagi pelanggan dan pihak-pihak yang ingin segera mendapatkan data perekaman terbaru khususnya ketika musibah besar atau bencana alam terjadi ataupun untuk kepentingan mendesak militer ataupun sipil.
Keberadaan terminal laser generasi selanjutnya yang terintegrasi pada Satelit Pleiades Neo, akan membuat pengoptimalan dalam hal daya dan mengurangi 60 persen massa serta ukuran dibandingkan dengan penggunaan terminal yang sedang digunakan saat ini. Terminal ini dirancang oleh Tesat Spacecom dan dikembangkan di bawah kerjasama antara German Aerospace Centre (DLR) dan Airbus.
Satelit Pleiades Neo, yang didanai, diproduksi, dioperasikan, dan dimiliki sepenuhnya oleh Airbus DS, dirancang dengan masa hidup selama 15 tahun ke depan, atau perkiraan akan berhenti beroperasi pada tahun 2035 mendatang.
Video Terkait:
Sumber Utama:
https://goo.gl/Fj8m51
POSTINGAN MENARIK LAINNYA:
1). [Tutorial] Membuat Animasi di QGIS
2). [Tutorial] Membuat Grid di QGIS
3). [Tutorial] Membuat Tampilan Kontur Lebih Menarik Menggunakan QGIS
4). [Tutorial] Koreksi Atmosferik Citra Satelit Menggunakan QGIS
5). [Tutorial] Membuat Tampilan 3D Data Citra Satelit di QGIS