DAPATKAN DATA CITRA SATELIT BERBAGAI VENDOR BESERTA PENGOLAHAN DAN MAPPING DENGAN HARGA YANG KOMPETITIF DI MAP VISION.
UNTUK INFORMASI LEBIH LANJUT DAPAT MENGHUBUNGI KAMI PADA NOMOR TELEPON : 0857 2016 4965 | E-MAIL : mapvisionindonesia@gmail.com
Duka kembali menyelimuti tanah air, setelah beberapa waktu lalu Lombok dihantam gempa bumi, kali ini gempa bumi dengan kekuatan 7.7 SR yang bersumber dari Sesar Palu-Koro, terjadi pada hari Jumat, 28 September 2018, menghantam utamanya Kota Palu, Kabupaten Donggala, serta beberapa wilayah lain yang berada di Provinsi Sulawesi Tengah. Gempa bumi juga mengakibatkan terjadinya tsunami dengan ketinggian 3-5 meter yang memporak-porandakan wilayah di sekitar Pantai Talise di Palu, serta pantai lain yang berada di Kabupaten Donggala.
Akibat bencana yang terjadi, per tanggal 10 Oktober 2018, berdasarkan penuturan Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, yaitu Bapak Sutopo Purwo Nugroho, jumlah korban meninggal mencapai 2045 orang yang tersebar di wilayah Palu, Donggala, Sigi, Pasang Kayu, dan Moutoung. Jumlah korban meninggal, paling banyak berada di Kota Palu dengan 1636 orang yang harus meregang nyawa. Untuk jumlah korban luka-luka mencapai 10 ribu orang lebih, jumlah orang yang hilang mencapai lebih dari 600 orang, jumlah bangunan yang mengalami kerusakan lebih dari 100 ribu bangunan, dan pengungsi diperkirakan lebih dari 80 ribu orang.
Seperti musibah-musibah besar yang terjadi di berbagai belahan dunia, perusahaan-perusahaan penyedia data citra satelit seperti DigitalGlobe, Airbus Defence & Space, serta berbagai perusahaan lainnya, ikut berpartisipasi dalam usaha menanggulangi bencana yang terjadi, melalui penyediaan data citra satelit pada wilayah yang terdampak. DigitalGlobe sendiri memberikan akses secara gratis kepada umum untuk melihat data citra satelit di wilayah terdampak melalui Open Data Program.
Dan berikut ini beberapa kenampakan citra satelit di wilayah yang terkena dampak bencana yang terjadi di Sulawesi Tengah, dari vendor DigitalGlobe dan Airbus Defense & Space :
1). Pemukiman Penduduk yang “Termakan Bubur” Tanah
Animasi di atas memperlihatkan salah satu efek dari gempa yang terjadi. Terlihat pemukiman penduduk di wilayah Petobo, Palu, seperti terseret dan terkubur oleh seperti sebuah “bubur” berwarna cokelat. “Bubur” tersebut merupakan tanah yang menjadi lumpur akibat terjadinya proses likuifaksi tanah.
Menurut praktisi Geologi, Lesto Prabhancana, yang dikutip dari jogja.tribunnews.com, wilayah tersebut berada di atas garis merah Sesar Palu-Koro, yang menyebabkan guncangan kuat gempa mengubah daratan yang di atasnya padat pemukiman, seketika jadi lunak dan bergerak. Lesto melanjutkan bahwa lapisan tanah yang mengalami guncangan, akan teraduk dan merusak lapisan tanah yang kedap air di bagian bawahnya. Hal tersebut membuat air tanah akan terbuka dan bercampur tanah yang telah teraduk oleh guncangan gempa. Posisi lapisan tanah yang berada di bidang gelincir miring, membuat arah gerakan tanah mengikuti bidang gelincirnya, sehingga terlihat daratan bergerak dan bergeser seperti sebuah sungai.
2). Kapal yang Terseret Hingga Daratan dan Menabrak Bangunan
Dua citra satelit dari vendor DigitalGlobe memperlihatkan kapal yang terseret hingga daratan, sampai terlihat ada yang menabrak sebuah bangunan.
3). Antrian Panjang di SPBU
Ketika terjadi bencana, praktis SPBU pun tidak beroperasi. Setelah kondisi sudah berangsur membaik, beberapa SPBU mulai dibuka, dan seperti terlihat dari citra satelit di atas, antrian untuk mengisi bahan bakar sangat panjang, dan bahkan terlihat menyemut untuk kendaraan sepeda motor.
4). Ikon Kota Palu Luluh Lantak
Jembatan berwarna kuning ini merupakan salah satu ikon Kota Palu yang dibangun pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pada Mei 2006 silam. Jembatan bernama Ponulele ini membentang di atas Teluk Talise, yang menghubungkan Kecamatan Palu Timur dengan Palu Barat. Jembatan lengkung yang mempunyai nama lain Jembatan Palu IV ini, juga mengalami kehancuran akibat gempa dan tsunami yang terjadi, seperti yang terlihat dari data citra satelit sebelum dan sesudah bencana berikut ini :
BACA JUGA :
1). Gempa Besar Membuat Dasar Laut Terangkat
2). Citra Satelit Sebelum dan Sesudah Gempa Nepal
Citra satelit juga digunakan oleh pihak LAPAN yang bekerjasama dengan ITB dan AIT Thailand, untuk menghitung bangunan yang mengalami kerusakan akibat gempa bumi yang terjadi, dengan menggunakan Citra Satelit Pleiades dari vendor Airbus Defence & Space, serta Citra Satelit Sentinel-2A.
Dari hasil interpretasi Citra Satelit Pleaides yang dilakukan pihak LAPAN, ITB, dan AIT Thailand, terdapat 419 bangunan rusak di Kab. Donggala, dan 2403 di Palu. Untuk bangunan yang kemungkinan mengalami kerusakan sekitar 315 bangunan di Donggala, dan 2010 di Palu. Hasil tersebut masih perhitungan sementara, berhubung baru sebagian wilayah saja yang dihitung.
Pihak vendor Airbus Defence & Space juga memberikan secara cuma-cuma tampilan citra satelit sebagian wilayah yang terkena gempa dan tsunami di Kota Palu, yang dapat Anda lihat pada link berikut ini :
https://www.intelligence-airbusds.com/en/5751-image-gallery-details?img=51158#.W78dBnAuYRg.twitter
Dari citra satelit di atas terlihat betapa mengerikannya musibah yang menimpa saudara setanah air kita di Sulawesi Tengah. Semoga tetap tabah dan kondisi bisa berangsur membaik dan seperti semula kembali. Aamiin.
Video Terkait :
Sumber :
Pantauan Citra Satelit, 5.000 Bangunan Rusak di Palu dan Donggala – https://inet.detik.com/science/d-4240051/pantauan-citra-satelit-5000-bangunan-rusak-di-palu-dan-donggala
Apa Itu Likuifaksi ? Ini Penjelasan Fenomena ‘Membuburnya’ Daratan di Palu Akibat Gempa Dahsyat – http://jogja.tribunnews.com/2018/10/04/apa-itu-likuifaksi-ini-penjelasan-fenomena-membuburnya-daratan-di-palu-akibat-gempa-dahsyat
POSTINGAN MENARIK LAINNYA :
1). [Tutorial] Penggunaan InaSAFE di QGIS
2). [Tutorial] Melakukan MNDWI di QGIS
3). [Tutorial] Membuat Tampilan 3D Data Citra Satelit Menggunakan QGIS 3.0
4). [Tutorial] Koreksi Atmosferik Citra Satelit Menggunakan QGIS
5). [Tutorial] Membuat Efek Bayangan Pada Data Citra Satelit Menggunakan QGIS