
Satelit WorldView-4
DAPATKAN DATA CITRA SATELIT WORLDVIEW-4 BESERTA PENGOLAHAN DAN MAPPING DENGAN HARGA YANG KOMPETITIF DI MAP VISION.
UNTUK INFORMASI LEBIH LANJUT DAPAT MENGHUBUNGI KAMI PADA NOMOR TELEPON : 0857 2016 4965 | E-MAIL : mapvisionindonesia@gmail.com
Kabar buruk menimpa perusahaan Maxar Technologies selaku perusahaan pemilik Satelit WorldView-4, setelah satelit tersebut mengalami kerusakan pada bagian Control Moment Gyros (“CMGs”), yang menyebabkan satelit tidak mampu melakukan perekaman.
BACA JUGA :
3). WorldView-4 (Bagian 3) : Akhirnya Meluncur
5). Citra Satelit Pertama dari Satelit-Satelit DigitalGlobe (Bagian 1)
Sebagai informasi perusahaan Maxar melakukan akuisisi terhadap perusahaan DigitalGlobe pada tanggal 5 Oktober 2017 dengan nilai mencapai 2.4 Miliar USD, sehingga saat ini DigitalGlobe merupakan salah satu bagian dari unit bisnis Maxar Technologies.
Pihak Perusahaan Maxar sendiri saat ini sedang mengupayakan perbaikan terhadap Satelit WorldView-4, namun mereka memprediksi kemungkinan kecil satelit akan dapat beroperasi kembali secara normal. Oleh karena itu jika hal terburuk mereka alami, maka Maxar bersiap untuk melakukan klaim asuransi terhadap Satelit WorldView-4 yang telah diasuransikan senilai 183 juta US Dollar.
Sejatinya kabar buruk tersebut bukan hanya bagi Maxar tapi juga bagi orang-orang yang khususnya berkecimpung di dunia penginderaan jauh dan sistem informasi geografis, mengingat Satelit WorldView-4 saat ini merupakan salah satu satelit penghasil citra dengan resolusi spasial tertinggi yang dijual bebas kepada masyarakat umum, bersanding dengan Satelit WorldView-3.
Satelit WorldView-4 sendiri diluncurkan pada hari Jumat, 11 November 2016 pukul 10:30 waktu setempat, atau molor hampir 2 bulan dari rencana revisi awal yaitu tanggal 15 September 2016. Rencana awal-nya Satelit WorldView-4 akan mengangkasa pada tanggal 29 Juni 2016, namun karena terdapat berbagai kendala teknis, akhirnya satelit tersebut baru meluncur hampir 5 bulan kemudian. Satelit WorldView-4 diluncurkan di Pangkalan Angkatan Udara Vandenberg, California, menggunakan roket Atlas V.
Tidak ada keterangan resmi dari pihak perusahaan berapa biaya pembuatan Satelit WorldView-4, namun ditengarai oleh berbagai pihak, biaya pembuatannya tidak akan jauh dari biaya pembuatan Satelit WorldView-3 yang menyentuh angka 650 juta USD atau sekitar 8,5 triiun Rupiah (menggunakan kurs yang berlaku saat ini).
Menilik sejarahnya, Satelit WorldView-4 dulunya bernama Satelit GeoEye-2 karena awalnya satelit tersebut dimiliki perusahaan GeoEye yang dipersiapkan guna menghadapi Satelit WorldView-3 miik DigitalGlobe yang akan segera meluncur. Namun merger yang terjadi antara perusahaan GeoEye dengan DigitalGlobe pada tahun 2013 silam, membuat Satelit GeoEye-2 ditangguhkan peluncurannya dan diganti namanya menjadi Satelit WorldView-4 untuk kepentingan branding perusahaan.
Sekarang nasib satelit bernilai triliunan rupiah sedang berada di ujung tanduk. Apakah masih bisa diperbaiki dan dapat kembali beroperasi?, atau hanya sampai awal tahun 2019 ini saja perjalanan satelit penghasil citra dengan resolusi spasial 30 cm ini, dan berakhir menjadi sampah di luar angkasa?.
Video Terkait :
POSTINGAN MENARIK LAINNYA :
1). [Tutorial] Blender (Bagian 1)
2). [Tutorial] Melakukan MNDWI di QGIS
3). [Tutorial] Membuat Tampilan 3D Data Citra Satelit Menggunakan QGIS 3.0
4). [Tutorial] Koreksi Atmosferik Citra Satelit Menggunakan QGIS
5). [Tutorial] Membuat Efek Bayangan Pada Data Citra Satelit Menggunakan QGIS