DAPATKAN DATA CITRA SATELIT BERBAGAI VENDOR BESERTA PENGOLAHAN DAN MAPPING DENGAN HARGA YANG KOMPETITIF DI MAP VISION.
UNTUK INFORMASI LEBIH LANJUT DAPAT MENGHUBUNGI KAMI PADA NOMOR TELEPON : 0857 2016 4965 | E-MAIL : mapvisionindonesia@gmail.com
Salah satu opsi pembelian data original citra satelit yaitu berupa pembelian secara bundle, dimana dengan opsi pembelian tersebut, kita menerima data original citra satelit dalam moda pankromatik dan juga dalam moda multispektral.
Data original citra satelit dalam moda pankromatik mempunyai keunggulan dari segi resolusi spasial yang lebih tinggi dibandingkan data original citra satelit dalam moda multispektral, namun kelemahannya data tersebut mempunyai warna hitam – putih, yang menyulitkan kita dalam melakukan interpretasi terhadap objek yang terdapat pada data citra satelit.
Berkebalikan dengan data original citra satelit dalam moda pankromatik, data original citra satelit dalam moda multispektral mempunyai keunggulan dari jumlah band-nya yang lebih dari satu, sehingga memungkinkan untuk melakukan kombinasi band yang hasilnya dapat berupa data citra satelit dalam tampilan warna natural (natural color) maupun dalam tampilan warna yang tidak sebenarnya (false color), akan tetapi data citra satelit ini mempunyai kelemahan berupa resolusi spasial yang lebih rendah dibandingkan dengan data original citra satelit dalam moda pankromatik.
Salah satu metode untuk mendapatkan keunggulan dari masing – masing moda data citra satelit yaitu berupa penggunaan metode PANSHARPENING. PANSHARPENING merupakan metode untuk menggabungkan keunggulan dari data original citra satelit moda pankromatik berupa tingginya resolusi spasial dengan keunggulan dari data original citra satelit dalam moda multispektral berupa banyaknya band yang tersemat, sehingga nantinya didapatkan satu tampilan data citra satelit dengan resolusi spasial sesuai dengan yang dipunyai data original citra satelit dalam moda pankromatik serta mempunyai jumlah band yang sesuai dengan banyaknya jumlah band yang dimiliki data original citra satelit dalam moda multispektral.
Sederhananya, pengertian dari metode PANSHARPENING adalah sebagai berikut :
PANSHARPENING :
Data Citra Satelit Pankromatik dengan Resolusi Tinggi + Data Citra Satelit Multispektral = Data Citra Satelit Multispektral dengan Resolusi Tinggi
Sebagai contoh ilustrasi dari penggunaan metode PANSHARPENING, dapat dilihat pada gambar-gambar di bawah ini :
Gambar 1 di atas memperlihatkan data original Citra Satelit WorldView-2 moda pankromatik warna hitam – putih yang mempunyai resolusi spasial 0.5 meter (50 cm), sedangkan Gambar 2 memperlihatkan data original Citra Satelit WorldView-2 moda multispektral dengan jumlah 4 band yang mempunyai resolusi spasial 2 meter (200 cm).
Terlihat dari Gambar 1 dan Gambar 2, bahwa dalam skala yang sama, tampilan data original Citra Satelit WorldView-2 dalam moda pankromatik mempunyai tampilan yang lebih detail dibandingkan tampilan dari data original Citra Satelit WorldView-2 dalam moda multispektral, dimana hal tersebut disebabkan lebih tinggi-nya resolusi spasial yang dimiliki data original Citra Satelit WorldView-2 dalam moda pankromatik. Namun sayangnya, walau resolusinya lebih tinggi, dengan tampilan data original Citra Satelit WorldView-2 yang berwarna hitam – putih, kita akan kesulitan melakukan interpretasi terhadap objek – objek yang terdapat pada data citra satelit tersebut. Seperti contohnya, pada Gambar 1 di atas, kita akan sedikit kesulitan menentukan apakah salah satu objek yang ada pada data citra satelit tersebut berupa lahan terbuka ataukah semak belukar.
Dengan melakukan metode PANSHARPENING, interpretasi objek yang terdapat pada data Citra Satelit WorldView-2 akan lebih mudah, karena keunggulan dari moda pankromatik serta moda multispektral sudah tergabung menjadi satu tampilan data citra satelit, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 3 di atas.
Metode PANSHARPENING ini dikembangkan oleh Dr. Yun Zang dari Departemen Geodesi dan Geomatika Universitas New Brunswick, dimana metode ini bekerja pada data citra satelit 8 bit unsigned, 16 bit signed/unsigned, dan 32 bit floating point, pada data citra satelit pankromatik dan multispektral yang berasal dari sensor satelit yang sama atau malah berbeda. Namun, walau bisa menggabungkan data citra satelit pankromatik dan multispektral dari sensor satelit yang sama atau malah berbeda, akan tetapi ada rasio resolusi spasial yang menjadi patokan, yaitu 4:1.
Sebagai contoh, data citra satelit yang akan digabungkan adalah data citra satelit multispektral dari sensor Ikonos yang mempunyai resolusi spasial 4 meter dengan data citra satelit pankromatik yang mempunyai resolusi spasial 1 meter, sehingga rasio antara data citra satelit multispektral dan pankromatik yaitu 4:1, dan itu hal tersebut dapat diterima.
Sedangkan contoh yang tidak bisa diterima, misalnya kita coba menggabungkan antara data citra satelit multispektral ALOS AVNIR-2 yang mempunyai resolusi spasial 10 meter dengan data citra satelit pankromatik IKONOS yang mempunyai resolusi spasial 1 meter, sehiingga rasio yang didapatkan antara data citra satelit multispektral dan pankromatik sebesar 10:1, dan hal itu tidak bisa diterima.
Selain memperhatikan rasio diatas, hal lain yang harus diperhatikan untuk mendapatkan hasil yang baik dari metode PANSHARPENING ini adalah keakuratan hasil rektifikasi/orthorektifikasi antara data citra satelit multispektral dan pankromatik.
BACA JUGA :
1). Haze Reduction (Mengurangi Awan Tipis)
2). Ehancement Citra Satelit WorldView-1
3). Cloud Remove & Colour Balancing
4). 3D Flythrough