DAPATKAN DATA CITRA SATELIT BERBAGAI VENDOR BESERTA PENGOLAHAN DAN MAPPING DENGAN KUALITAS TERBAIK & HARGA YANG KOMPETITIF DI MAP VISION.
UNTUK INFORMASI LEBIH LANJUT DAPAT MENGHUBUNGI KAMI PADA NOMOR TELEPON: 0857 2016 4965 | E-MAIL: mapvisionindonesia@gmail.com
Data original citra satelit resolusi sangat tinggi ataupun tinggi umumnya terdiri dari data original citra satelit dalam moda pankromatik serta dalam moda multispektral. Pada data citra satelit dalam moda multispektral, terdapat saluran-saluran (band) yang mempunyai range panjang gelombang tertentu yang termasuk ke dalam sebuah spektrum elektromagnetik.
Sebagai contoh, data original Citra Satelit Pleiades dalam moda multispektral mempunyai 4 band, sedangkan untuk moda pankromatik terdapat 1 band, dengan detailnya sebagai berikut:
Dari tabel 1 di atas, terlihat bahwa 3 band pada moda multispektral masuk ke dalam spektrum elektromagnetik cahaya tampak (visible), sedangkan 1 band lagi masuk ke dalam spektrum elektromagnetik inframerah dekat (near infrared).
BACA JUGA:
1). Bagaimana Cara Memperoleh Citra Satelit?
2). Penjelasan Lengkap Mengenai Citra Satelit
3). Bagaimana Cara Mengolah Citra Penginderaan Jauh?
4). Mengenal Penginderaan Jauh
5). Interpretasi Citra Penginderaan Jauh (Pembahasan Detail dan Lengkap Disertai Contoh)
6). Apa itu Citra Penginderaan Jauh? (Dikupas Tuntas dan Menyeluruh)
Seperti yang kita ketahui bersama, mata manusia normal hanya mampu melihat pada range panjang gelombang yang termasuk ke dalam spektrum elektromagnetik cahaya tampak (visible) – yang terdiri dari band merah, band hijau, dan band biru. Oleh karena itu, untuk mendapatkan data citra satelit warna natural, maka band-band tersebut harus dimasukkan pada kanal-kanal yang bersesuaian. Dengan demikian, band 1 data Citra Satelit Pleiades dalam moda multispektral yang merupakan band pada panjang gelombang warna merah harus dimasukkan ke dalam kanal warna merah, demikian juga dengan band 2 yang merupakan band hijau masuk ke dalam kanal warna hijau, dan band 3 masuk ke dalam kanal warna biru.
Berikut ini contoh kenampakan data Citra Satelit Pleiades hasil olahan warna natural dengan kombinasi warna RGB 123:
Warna natural memberikan kenampakan warna objek sesuai dengan warna yang terlihat oleh mata manusia normal, seperti objek vegetasi yang berwarna hijau, tanah yang berwarna merah kecoklat-coklatan, genteng rumah-rumah penduduk yang berwarna cokelat, badan air yang berwarna biru, dan seterusnya.
Untuk band 4 pada data Citra Satelit Pleiades moda multispektral, merupakan band dengan panjang gelombang yang masuk ke dalam spektrum elektromagnetik inframerah dekat (near infrared). Dengan menggunakan band ke 4, kita dapat melakukan kombinasi warna semu (false color), seperti yang ditunjukkan oleh gambar di bawah ini:
Kombinasi band RGB 412 dan RGB 142 menghasilkan kenampakan warna objek yang tidak sebenarnya (false color).
Kombinasi band RGB 412 yang berarti band 4 yang merupakan band pada panjang gelombang inframerah dekat dimasukkan ke dalam kanal warna merah, band 1 yang merupakan band warna merah dimasukkan ke dalam kanal warna hijau, dan band 2 yang merupakan band warna hijau dimasukkan ke dalam kanal warna biru, menghasilkan kenampakan data citra satelit dominasi warna merah semu. Dengan kombinasi band seperti itu, objek-objek vegetasi secara umum akan berwarna merah, seperti rumput yang berwarna merah muda cerah hingga magenta, pepohonan lebat akan berwarna merah agak gelap, sedangkan objek lain seperti air jernih berwarna biru tua hingga kehitaman, air keruh berwarna biru muda keputihan, tanah bewarna cokelat atau cokelat merah menjadi terlihat kehijauan. Demikian pula dengan kombinasi band RGB 142 akan menghasilkan data citra satelit dengan dominasi warna hijau semu.
Warna merah semu dan hijau semu yang terlihat pada objek-objek vegetasi terjadi karena vegetasi lebih kuat memantulkan gelombang elektromagnetik pada panjang gelombang inframerah dekat (near infrared), dan oleh karena itu warna vegetasi menjadi berwarna merah semu pada data citra satelit dengan kombinasi band RGB 412, dan berwarna hijau semu pada data citra satelit dengan kombinasi band RGB 142.
Penggunaan kombinasi warna data citra satelit sendiri akan memberi manfaat lebih pada proses interpretasi data-data citra satelit resolusi menengah, yang objeknya tidak nampak terlalu detail, seperti misalnya data Citra Satelit Landsat 8 yang mempunyai resolusi spasial 15 meter (setelah dilakukan pemrosesan), seperti contohnya ditunjukkan gambar di bawah ini:
Penggunaan kombinasi band yang tepat akan memudahkan kita melakukan identifikasi terhadap objek-objek yang menjadi fokus perhatian, seperti contohnya untuk mengidentifikasi mangrove yang ada di sebuah wilayah.
Pada gambar di atas, mangrove secara umum lebih mudah diidentifikasi dengan penggunaan warna semu (false color) dengan kombinasi band RGB 564 ketimbang warna sebenarnya (true color). Objek mangrove pada data citra satelit dengan kombinasi band RGB 564, diperlihatkan oleh warna coklat yang lebih pekat (cenderung kemerah-merahan) dibandingkan dengan warna vegetasi yang ada disekitarnya yang berwarna coklat lebih cerah.
Contoh lainnya, kita akan dapat lebih mudah meng-interpretasi sebuah jalan pada data Citra Satelit Landsat 8 dengan kombinasi band RGB 753 ketimbang pada data Citra Satelit Landsat 8 warna sebenarnya (true color), seperti yang diperlihatkan gambar di bawah ini:
Penggunaan warna semu ini (false color) memberikan kontras warna yang cukup tajam pada objek-objek yang menjadi fokus interpretasi, sehingga memudahkan intepreter dalam melakukan interpretasi.
Referensi:
Danoedoro, Projo. 2012. Pengantar Penginderaan Jauh Digital. Yogyakarta: Penerbit ANDI
POSTINGAN MENARIK LAINNYA:
1). [Tutorial] Komposit Band Data Citra Satelit di ArcGIS
2). [Tutorial] Clipping & Masking di ArcGIS
3). [Tutorial] Menghilangkan Pyramids di ArcGIS